Dorong Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda

By Abdi Satria


nusakini.com-Banjarnegara-Tradisi Ujungan yang dikemas menjadi Festival Ujungan, penyelenggaraannya sudah memasuki tahun kedua. Sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikannya, Festival Ujungan yang merupakan tradisi asli warga Banjarnegara dicatatkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pariwisata budaya. 

“Tradisi Ujungan merupakan tradisi minta hujan kepada Yang Maha Kuasa dengan adu pukul menggunakan rotan. Tradisi ini sudah tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pariwisata budaya. Pencatatan ini bertujuan untuk memelihara tradisi warga Banjarnegara,” terang Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, pada Puncak Festival Ujungan 2019, di area persawahan dusun Ketandan, Desa Gumelem, Minggu (6/10/2019).

Ditambahkan, Festival Ujungan yang merupakan tradisi tahunan ini diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata, baik wisata dalam negeri dan luar negeri. Sehingga, memiliki dampak bagi perekonomian masyarakat, swasta maupun pemerintah.

“Ke depan penyelenggaraannya harus terus ditingkatkan, baik dari sisi penyelenggaraan maupun dampak ekonomi,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambut positif dicatatkannya Festival Ujungan di Kemendikbud. Sebab, jarang seni budaya yang didaftarkan ke daftar warisan budaya tak benda. Tetapi di sini, sudah terdaftar.

“Karena itu saya berharap, budaya yang kita miliki kita lestarikan dan kita kenalkan kepada masyarakat luas. Apalagu Festival Ujungan sudah difasilitasi pemkab. Sehingga tradisi yang berlangsung bisa dilihat khalayak umum,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin, sapaannya, berpesan agar warga juga melaksanakan salat Istisqa yang dipimpin tokoh agama setempat. Harapannya, setelah salat, Allah SWT segera menurunkan hujan. (Humas Jateng)

Share on FacebookTweet about this on TwitterPin on PinterestShare on LinkedIn